Posted in story, Tugas

Selamat Hari Raya Idul Adha 1430 H

Tahun ini hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 27 November 2009. Tidak terasa sudah dua tahun ini saya melewatkan hari raya Idul Adha di Jakarta. Tidak banyak berbeda dengan tahun lalu, setelah shlat Ied saya pergi ke kos teman, untuk menghindari kesepian di kos sendiri.
Jika tahun kemarin saya shalat Ied di halaman kantor stasiun televise RCTI, kali ini saya shlat di halaman Universitas Gunadarma. Sebenarnya mau ke Masjid Raya Kubah Emas, tapi tidak jadi karena waktunya yang tidak memungkinkan. Suasana jalanan di Jakarta sepi sekali waktu setelah shalat Ied, tapi agak siang dikit sudah mulai ramai kembali jalanan di Jakarta.
Tidak tahu kenapa Idul Adha kali ini bagi saya terasa aneh, perasaan sepi, perasaan seperti saya tidak dalam bagian perayaan ini. Bisa jadi karena Idul Adha kali ini tidak ada hal yang berkesan buat saya. Idul Adha tahun lalu ibu kos ibu kos menyembelih kambing yang membuat bau amis hingga sekian hari tidak hilang di rumah. Idul Adha dua tahun yang lalu saya membantu pembagian daging kurban di Masjid Manarul Islam Malang dan karena ada salah satu teman saya yang mendapatkan daging kurban, akhirnya kita memasaknya rame-rame.
Idul Adha dua tahun yang lalu sangat berkesan bagi saya, karena itu pertama kalinya saya terlibat dalam pembagian daging kurban dan saya yang biasanya paling jijik dengan darah dan daging mentah harus mau tidak mau memegangnya. Tapi karena melihat teman-teman panitia yang lain begitu bersemangat terutama bapak-bapak dan ibu-ibu, akhirnya lama kelamaan hilanglah perasaan jijik itu.
Setelah selesai saya pulangnya mampir di kos teman saya yang bernama Yayan, di tempat kos yang jadi basecamp kita saat itu. Ternyata Yayan mendapat daging kurban, kebetulan waktu itu yang ada di basecamp saya, Yayan, Yuli, dan Pandam. Dan kita berempat bingung hendak melakukan apa dengan daging itu, secara kita berempat belum pernah memasak daging kambing sendiri. Dan peralatan masak di basecamp sangat minim.
Akhirnya kita memmutuskan untuk pergi ke rumah neneknya Pandam untuk memasak di sana. Dalam keadaan hujan deras dan kita berempat naik motor tanpa memakai jas hujan, karena jas hujan Cuma ada satu sehingga kita sepakat tidak memakai satu tidak memakai semua.
Sesampainya di sana kita bingung mau dimasak apa, akhirnya Yuli menelpon mamanya dan menanyakan pendapat tentang daging kambing tersebut, akhirnya kita putuskan untuk membuat oseng-oseng daging kambing dengan resep dari mamanya Yuli.
Dan ternyata mudah sekali membuatnya, dan diluar dugaan kita semua ternyata hasilnya lezat. Akhirnya kita semua makan dengan lahap, tidak cukup menghabiskan persediaan nasi neneknya Pandam, kita juga memakan lebih dari setengah cakenya beliau. Waktu itu rumah neneknya Pandam sedang kosong jadi kita tidak sungkan-sungkan bertingkah,hehehe
Dan Idul Adha kali ini saya sungguh rindu suasana kebersamaan seperti itu, karena di sini saya juga jauh dari keluarga saya. Semoga Idul Adha tahun depan lebih berkesan……..amin

Leave a comment